Cari Blog Ini

HAKIKAT SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET

Minggu, 04 Agustus 2013
  • Sikap pantang menyerah.
Sikap pantang menyerah bagi seorang wirausahawan adalah tidak mudah patah semangat dalam menghadapi semua rintangan, mau bekerja keras untuk mencapai tujuan dan menganggap rintangan dan tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut. Orang sukses bukan tidak pernah gagal, melainkan mereka tidak pernah menyerah. Sikap tersebut memerlukan mentalitas yang gigih. Kegigihan adalah salah satu unsur kehidupan yang sangat penting bagi kita. Jadi hakikat sikap pantang menyerah dan ulet merupakan interaksi diri perilaku positif berikut ini :
  1. Perilaku kerja keras.
  2. Perilaku keyakinan diri atau optimis.
  3. Perilaku kemauan kerja keras atau semangat.
  4. Perilaku berjiwa sabar dan tidak mudah putus asa.
  5. Perilaku selalu ingin maju.
  6. Perilaku senang dengan pekerjaan.
  7. Perilaku selalu mencari sesuatu yang baru.
  • Ulet.
Seseorang wirausahawan dikatakan ulet jika mempunyai kepribadian yang tangguh, kuat, tidak mudah putus asa serta mempunyai cita-cita yang tinggi demi kemajuan usahanya. Keuletan bukanlah karakter keturunan atau bawaan dari lahir, tetapi berasal dari proses penempaan dan pelatihan diri untuk senantiasa mampu memelihara kondisi mental dan jiwa, sehingga senantiasa siap menjalani latihan hidup. Seseorang wirausahawan yang mampu menerjemahkan analisis SWOT tidak hanya untuk sebuah bisnis, tetapi alangkah baiknya juga bisa untuk dirinya sendiri, seperti bahasan dibawah ini :
  1. Strenght
    Wirausaha harus mampu melihat kedalam dirinya apa yang menjadi kekuatan sehingga dapat mengukur kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya.
  2. Weakness
    Mampu melihat kelemahan yang ada didalam dirinya dengan begitu diharapkan dapat meminimalkan kekurangannya dengan cara mau belajar dan memperbaiki diri sehingga dapat mengubah kekurangannya menjadi kelebihan.
  3. Opportunity
    Kemampuan melihat peluang yang ada dengan mengasah kepekaan dan dreativitas.
  4. Threat
    Ancaman yang biasanya berasal dari luar, misalnya dari pesaing yang mempunyai usaha sejenis, gejolak perekonomian secara umum, aturan pemerintahan dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar